Ada ramai orang yang bersusaha ke pulau itu. Ke pulau impian masing-masing. Ada yang jauh-ada yang dekat. Berbagai cerita dari orang dah telah sampai ke pulau indah itu.
Ada yang mengajak orang lain ke pulau dan ada yang melarang sinis. Ada yang menakut-nakutkan orang lain mungkin kerana benar-benar menakutkan atau ingin menikmati keindahan itu seorang diri. Ada yang sanggup menipu sahabat dan ada yang lupa diri bila sampai ke pulau indah itu sedangkan sahabat itu lah yang membuat sampan untuk dia ke sana.
Apa yang pasti,
- sesuatu yang nampak indah tak semestinya cantik. Mungkin dari jauh pulai ini nampak indah dan menawan kalbu tapi hakikat adalah di sebaliknya separti "bunga dedap"
- untuk sampai ke pulau ini kita perlu harungi gelora lautan yang tak pasti. Bak kata pepatah "kalau kail panjang sejengkal, lautan dalam jangan diduga". Ada yang hanyut dilautan.
- bila sampai di sana belum tentu boleh mendarat denagn selesa. Duri dan kerikiil menanti mungkin sebagai menyambut tetamu
- bekalan untuk survive belum tahu dimana.
- akhirnya....................
Sebanarnya mungkin kita sedang berada di Pulau indah itu. Cuma kita tidak sedar dan kita selalu ingin berubah. Kita tidak bersyukur dengan apa yang ada “Dan (ingatlah) ketika Tuhan kamu memberitahu: Demi sesungguhnya! Jika kamu bersyukur nescaya Aku akan tambah nikmatKu kepada kamu dan demi sesungguhnya, jika kamu kufur ingkar sesungguhnya azabKu amatlah keras.” (Surah Ibrahim, ayat 7).
Allah memberi nikmatnya melimpah ruah “Dan jika kamu menghitung nikmat Allah (yang dilimpahkan kepada kamu), tiadalah kamu akan dapat menghitungnya satu persatu; sesungguhnya Allah Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani.” (Surah an-Nahl, ayat 18)
Tiada ulasan:
Catat Ulasan